Momentum Positif Bagi Papua Melalui Ajang Sepak Bola Taraf Internasional

Jayapura, 22 Juni 2024
Selain Papua, Bali dan Aceh menjadi kandidat utama dalam rapat anggota tahunan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Maret 2014. Sebelum itu, ketiga provinsi tersebut sempat bersaing dengan Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah. Akhirnya, Papua terpilih sebagai tuan rumah PON 2020 yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0110 Tahun 2014. Papua menjadi provinsi pertama di wilayah timur Indonesia yang dipercaya sebagai penyelenggara ajang perlombaan empat tahunan itu. Periode sebelumnya, PON lebih sering dilaksanakan di wilayah Jawa dan Sumatera, serta sekali diadakan di Makassar (1957) dan Samarinda (2008).

Bagi Papua, momentum tersebut menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan daerahnya kepada ribuan insan olahraga yang datang dari seluruh penjuru negeri. Selain itu, pelaksanaan PON berpotensi mendorong aktivitas ekonomi yang sempat melambat sebelumnya. Di bidang konstruksi, peningkatan tak hanya terjadi mendekati pelaksanaan PON XX. Sejak ditetapkannya Papua sebagai tuan rumah, nilai PDRB sektor tersebut tercatat terus bertambah. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, nilai PDRB sektor konstruksi pada 2014 atas dasar harga konstan sebesar Rp 12,80 triliun. Tahun berikutnya, nilainya meningkat menjadi Rp 15,42 triliun dan Rp 18,53 triliun pada 2020.

Sejalan dengan semakin menggeliatnya sektor konstruksi, sektor transportasi juga bisa dipastikan turut bergerak. Kedatangan atlet dan ofisial dengan segala aktivitasnya selama di Papua akan melibatkan peran sektor transportasi. Untuk mendukung aktivitas tersebut, Kementerian Perhubungan menyediakan 428 bus selama kegiatan PON berlangsung. Bus tersebut terdiri atas 217 bus mikro yang berisi 19 tempat duduk dan 211 bus medium dengan masing-masing 25 tempat duduk.

Pergerakan tersebut berpotensi mendorong laju pertumbuhan sektor transportasi yang terpuruk beberapa waktu terakhir. Triwulan II-2021, transportasi dan pergudangan menjadi salah satu dari enam sektor yang mengalami kontraksi, yakni minus 1,90 persen secara triwulanan.

Selain menghadirkan beragam manfaat dari sisi ekonomi, pelaksanaan PON di Papua juga menjadi kesempatan untuk membangkitkan kembali semangat masyarakat Papua di bidang olahraga. Sebab, prestasi Papua dalam PON sempat mengalami penurunan. Dengan dibangunnya sejumlah sarana olahraga baru, serta renovasi pada sarana yang sudah ada dan sempat rusak, kesempatan bagi masyarakat Papua untuk melakukan latihan lebih terbuka dengan fasilitas yang lebih memadai. Apalagi, sejumlah arena olahraga dibangun dengan standar internasional, seperti Stadion Papua Bangkit. Stadion berstandar FIFA itu disebut-sebut menjadi salah satu stadion terbaik yang dimiliki Indonesia.

Momentum Positif Bagi Provinsi Papua
Jayapura menjadi salah satu pilihan yang menarik sebagai tuan rumah untuk kejuaraan kelompok umur Federasi Sepak Bola Asia Tenggara, yaitu AFF U-16. Jika terpilih, ini akan menjadi kesempatan pertama bagi Papua untuk menyelenggarakan turnamen internasional tingkat negara. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mengirim tim inspeksi untuk memeriksa sejumlah stadion di Papua, termasuk Stadion Utama Papua Bangkit. Stadion ini merupakan venue utama dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) pada Oktober 2021.

Seperti diwartakan di berbagai media masa, Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, pada hari Selasa, 12 Maret 2024, mengungkapkan bahwa setelah melakukan inspeksi stadion, pihaknya akan segera membuat keputusan mengenai penyelenggaraan turnamen, apakah akan difokuskan di satu daerah atau beberapa daerah. Namun, kepastian tersebut masih menunggu pengumuman resmi dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Di sisi lain, Sekretaris Asprov PSSI Papua, Parson Horota, di Jayapura, Papua, menyatakan bahwa Papua siap menjadi tuan rumah AFF U-16 dengan memanfaatkan fasilitas olahraga warisan PON yang sudah memenuhi standar internasional. Dengan pengalaman Jayapura sebagai tuan rumah saat Persipura bermain di Piala AFC dan bermarkas di Stadion Mandala, Papua optimis dapat sukses menyelenggarakan AFF U-16.

Pagaras mencatat bahwa kemungkinan Papua akan menjadi tuan rumah bersama dengan daerah lain. Sebelumnya, Jawa Tengah juga menjadi salah satu opsi tuan rumah untuk AFF U-16. Biasanya, AFF mengadakan dua atau tiga grup, sehingga salah satunya bisa diadakan di Papua. Pagaras memberikan apresiasi dan dukungan atas keinginan Ketua PSSI untuk membawa pertandingan internasional ke Tanah Papua. Pertandingan timnas dan turnamen kelompok umur menjadi perhatian penting dalam pembangunan sepak bola di Papua.

Pagaras juga mengingatkan seluruh masyarakat, termasuk kelompok separatis yang masih aktif di pedalaman, untuk mendukung penyelenggaraan event olahraga ini dengan menjaga situasi kondusif. Event ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi ekonomi Papua, tetapi juga akan meningkatkan prestasi olahraga anak bangsa di tingkat nasional dan internasional.

Dengan semangat yang tinggi dan kerja sama yang baik, Pagaras yakin bahwa Papua siap menjadi tuan rumah yang sukses dan memperlihatkan kepada dunia bahwa mereka mampu menyelenggarakan event olahraga internasional dengan baik. Pagaras berharap keputusan akhir dari PSSI segera diumumkan, dan Papua dapat segera mempersiapkan diri untuk menyambut AFF U-16 dengan penuh semangat dan profesionalisme. Kepercayaan ini akan menumbuhkan persatuan dan nasionalisme terutama di kalangan usia muda di Papua.

Momentum Mempersatukan Semua Pihak di Papua
Pagaras perlu menuliskan dukungan dari legenda sepak bola dari Papua dan Indonesia, Eduard Ivakdalam, terhadap rencana penyelenggaraan kejuaraan AFF U-16 di Papua. Ivakdalam melihat, meskipun hanya turnamen untuk kelompok umur AFF, kepercayaan yang diberikan kepada Tanah Papua perlu diapresiasi. Pagaras sangat berharap agar di masa depan, Papua dapat menjadi tuan rumah untuk pertandingan tim nasional yang lebih tinggi. Hal ini akan memberikan motivasi tambahan bagi pemain setempat untuk meningkatkan kualitas permainan mereka.

Pagaras juga mengamati antusiasme dan persiapan yang ditunjukkan oleh talenta-talenta Papua dalam mengikuti seleksi timnas U-16, U-20, dan timnas putri U-17 di Stadion Mandala, melihat potensi besar dalam pembinaan pemain muda di daerah tersebut. Pagaras menggarisbawahi pentingnya penyelenggaraan event olahraga ini dalam merubah persepsi negatif tentang Papua sebagai tempat yang selalu bergejolak dan tidak aman akibat konflik antara aparat keamanan dan kelompok separatis.

Pagaras mengajak seluruh masyarakat akar rumput Papua untuk mendukung setiap ajang olahraga yang diselenggarakan di Tanah Papua, sehingga Papua dapat semakin dipercaya dan menjadi tuan rumah bagi berbagai event internasional di masa depan. Dengan kerjasama dan dukungan semua pihak, Papua dapat menunjukkan potensi dan kemajuan yang dimiliki dalam dunia olahraga secara global.

Shalom, Tuhan Jaga

Herdy Ezra Wayoi
Ketua LSM PAGARAS
Papua Garis Keras

Download the Press Release Here

English Version

Positive Momentum for Papua Through International Football Events
Jayapura, June 20, 2024

In the annual meeting of the Indonesian National Sports Committee (KONI) in March 2014, aside from Papua, Bali and Aceh emerged as the main candidates. Prior to this, these three provinces had competed with South Sulawesi, North Sumatra, and Central Java. Ultimately, Papua was selected for the 2020 National Games (PON) host, as determined by Minister of Youth and Sports Decree Number 0110 of 2014. Papua became the first province in eastern Indonesia to be entrusted with hosting this quadrennial sporting event. In previous years, PON had been predominantly held in Java and Sumatra, with only one edition taking place in Makassar (1957) and Samarinda (2008).

For Papua, this opportunity was a golden chance to showcase their region to thousands of sports enthusiasts from all over the country. Furthermore, the hosting of PON had the potential to stimulate economic activity that had previously been sluggish. In the construction sector, growth was not only evident leading up to PON XX. Since Papua was designated as the host, this sector’s Gross Regional Domestic Product (GDP) continued to increase. According to data from the Central Statistics Agency (BPS) of Papua Province, the GDP of the construction sector in 2014 at constant prices amounted to Rp 12.80 trillion. The following year, it rose to Rp 15.42 trillion, and reached Rp 18.53 trillion in 2020.

In line with the burgeoning construction sector, the transportation sector was also expected to experience growth. The arrival of athletes and officials, along with their various activities while in Papua, would involve the transportation sector. To support these activities, the Ministry of Transportation provided 428 buses during the PON event. These buses consisted of 217 microbuses with 19 seats each, and 211 medium buses with 25 seats each.

This movement could boost the growth of the transportation sector, which had been struggling in recent times. In the second quarter of 2021, transportation and warehousing were among the six sectors that experienced contraction, with a quarterly decline of 1.90 percent.

Aside from bringing various economic benefits, hosting PON in Papua also presented an opportunity to reignite the sporting spirit of the Papuan people. The sporting achievements of Papua had seen a decline in recent years. With the construction of new sports facilities, as well as renovations to existing facilities that had fallen into disrepair, the people of Papua now had the opportunity to train more openly with more adequate facilities. Moreover, several sports venues were built to international standards, such as the Papua Bangkit Stadium, which is touted as one of the best stadiums in Indonesia according to FIFA standards.

Positive Momentum for Papua Province
Jayapura has emerged as a compelling choice to host the Southeast Asian Football Federation U-16 Championship, known as AFF U-16. If selected, this would mark Papua’s first opportunity to host an international tournament at the national level. The Football Association of Indonesia (PSSI) has dispatched an inspection team to assess several stadiums in Papua, including the Papua Bangkit Main Stadium. This stadium served as the primary venue for the National Sports Week (PON) in October 2021.

Yunus Nusi, the Secretary General of PSSI, revealed on Tuesday, 12th March 2024, that following the stadium inspections, a decision will soon be made regarding the tournament’s organization, whether it will be focused in one area or multiple regions. However, the final confirmation is pending an official announcement from PSSI Chairman, Erick Thohir.

On the other hand, Parson Horota, the Secretary of PSSI Papua, expressed readiness for Papua to host the AFF U-16 by utilising the sports facilities left from PON that meet international standards. With Jayapura’s experience as hosts to Persipura during the AFC Cup and their home matches at Mandala Stadium, Papua is optimistic about successfully hosting the AFF U-16.

It is noted that Papua may potentially co-host the event with other regions. Previously, Central Java was also considered as a potential host for the AFF U-16. Typically, AFF organizes two or three groups, allowing for one to be held in Papua. Pagaras appreciates and supports PSSI’s desire to bring international matches to Papua. National team matches and youth tournaments are crucial in the development of football in Papua.

Pagaras also reminds all citizens, including active separatist groups in the interior, to support the organisation of this sporting event by maintaining a conducive environment. This event will not only have a positive impact on the economy of Papua but will also enhance the sporting achievements of our nation’s youth at both national and international levels.

With high spirits and good cooperation, Papua is prepared to be a successful host and demonstrate to the world their capability in organizing international sporting events effectively. Hopefully, the final decision from PSSI will be announced soon, allowing Papua to prepare enthusiastically and professionally to welcome the AFF U-16.

Momentum to Unite All Parties in Papua
Pagaras must write a letter of support from the football legend of Papua and Indonesia, Eduard Ivakdalam, regarding the plan to host the AFF U-16 Championship in Papua. Ivakdalam believes that despite being a tournament for the AFF age group, the trust placed in Papua needs to be appreciated. Pagaras is hopeful that in the future, Papua can host higher-level national team matches. This will provide additional motivation for local players to improve their game quality.

Pagaras also notes the enthusiasm and preparation shown by Papua’s talents in participating in the selections for the U-16, U-20, and U-17 women’s national teams at Mandala Stadium, seeing great potential in developing young players in the region. Pagaras emphasizes the importance of hosting this sporting event in changing the negative perception of Papua as a place of constant unrest and insecurity due to conflicts between security forces and separatist groups.

Pagaras calls on all grassroots communities in Papua to support every sports event held in Papua, so that Papua can gain more trust and become a host for various international events in the future. With the cooperation and support of all parties, Papua can showcase its potential and progress in the global sports arena.

Shalom, Godbless!

Herdy Ezra Wayoi
Head of PAGARAS NGO
Papuan Hardline

Check Also

Himbauan PAGARAS Untuk Mengantisipasi Gangguan Keamanan Pada Pilkada 2024 di Tanah Papua

Jayawijaya, 28 Nopember 2024. PAGARAS mengamati berbagai analisis dari pengamat politik dan keamanan yang meramalkan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *