Kolaborasi KKN UGM 2024 dan Papua Trada Sampah, Wujudkan Generasi Penerus Peduli Lingkungan

Pada Selasa (15/07), KKN UGM 2024 dan organisasi nirlaba Papua Trada Sampah, yang berfokus pada lingkungan, bersatu untuk mengatasi tantangan sampah di Pulau Liki. Kegiatan ini melibatkan pemuda lokal dan siswa SD Inpres Liki, sebagai pewaris masa depan yang diharapkan dapat menjaga keberlanjutan alam. Untuk melembutkan pemahaman individu dan komunitas tentang pengelolaan sampah, mahasiswa KKN UGM 2024 dan Papua Trada Sampah memulai program edukasi tentang identifikasi sampah melalui proses belajar aktif dan partisipatif di dalam dan luar ruangan.

Anak-anak diajarkan untuk langsung mengklasifikasikan dan memilah sampah dari sekitar lingkungan mereka. Kolaborasi ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat luas dan menginspirasinya untuk peduli terhadap masalah sampah, tidak hanya di Papua, tapi juga di seluruh Indonesia.


Selain pendidikan tentang sampah, operasi pembersihan pantai di Pulau Liki juga diadakan. Para pemuda membuktikan semangat mereka dengan berpartisipasi penuh dalam kegiatan ini. Siswa SD Inpres Liki juga berpartisipasi aktif dalam serangkaian kegiatan ini, dari membersihkan hingga mengklasifikasikan sampah hingga ke akhir. Seluruh peserta terbagi ke dalam dua tim untuk membersihkan sampah di sebelah barat dan timur pantai. Fokus utama adalah pada pengangkutan dan pembuangan sampah non-organik, yang membutuhkan waktu lama untuk membusuk secara alami.

Jumlah total kantong sampah yang dikumpulkan hingga akhir acara adalah delapan (8) kantong besar. Sampah diutamakan dibagi berdasarkan jenis dan fungsi. Sampah non-organik diklasifikasikan menjadi berbagai jenis, termasuk kain, plastik, botol, tutup botol, kaca, dan lainnya.

Papua Trada Sampah adalah organisasi yang berfokus pada lingkungan, khususnya pengelolaan sampah. Organisasi ini didirikan tahun 2018 di Jayapura, Papua. Latar belakang pembentukannya adalah keprihatinan remaja Papua mengenai masalah pengelolaan sampah di wilayah mereka. Setelah didirikan, anggota-anggota Papua Trada Sampah memperluas cakupan mereka ke berbagai wilayah, salah satunya di Kabupaten Sarmi pada 2023. Penyapuan pantai pertama kali dilakukan oleh Papua Trada Sampah Sarmi pada Mei 2023.

Dalam wawancara dengan salah satu anggota, Dessy Menggi, ia menyatakan bahwa pada awalnya partisipasi masyarakat masih rendah. Namun, seiring berjalannya waktu Papua Trada Sampah telah mencapai lebih banyak masyarakat dan memiliki dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab mereka atas sampah yang mereka produksi setiap hari.

Saat kegiatan pembersihan Pantai Liki (16/7), semua peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi. Sampah yang dikumpulkan juga diklasifikasikan dengan baik dan benar.

English Version

Collaboration of UGM KKN 2024 and Papua Trada Sampah, Realizing a Generation of Environmentally Conscious Individuals

On Tuesday (July 15th), UGM’s Community Service Program (KKN) 2024 and Papua Trada Sampah, a non-profit organization focused on environmental issues, joined forces to address the challenge of waste on Liki Island. This initiative involved local youth and students from SD Inpres Liki, who are envisioned as future generations responsible for preserving the sustainability of the environment. To foster understanding regarding waste management within individuals and the wider community, KKN UGM 2024 and Papua Trada Sampah launched an educational program on waste identification through active and participatory learning both indoors and outdoors.

Children were taught to directly classify and sort waste from their surroundings. This collaborative effort aims to reach a wider audience and inspire them to care about waste issues, not only in Papua but throughout Indonesia.

Beyond waste education, a beach cleanup operation on Liki Island was also conducted. Local youth demonstrated their enthusiasm by fully participating in this activity. Students from SD Inpres Liki actively participated in the series of activities, from cleaning to classifying the waste until the end. All participants were divided into two teams to clean the western and eastern sides of the beach. The primary focus was on the transportation and disposal of non-organic waste, which takes a long time to decompose naturally.

A total of eight (8) large garbage bags were collected by the end of the event. The collected waste was primarily categorized based on type and purpose. Non-organic waste was classified into various types, including cloth, plastic, bottles, bottle caps, glass, and others.

Papua Trada Sampah is an organization dedicated to environmental issues, particularly waste management. Founded in 2018 in Jayapura, Papua, the organization was established due to concerns among Papua’s youth regarding waste management in their region. Since its inception, members of Papua Trada Sampah have expanded their reach to various areas, including Sarmi Regency in 2023. The first beach clean-up was conducted by Papua Trada Sampah Sarmi in May 2023.

In an interview with one of the members, Dessy Menggi, she stated that initially, community participation was low. However, over time, Papua Trada Sampah has reached more people and had a positive impact in raising awareness about their responsibility for the waste they generate daily.

During the Liki Beach cleanup (July 16th), all participants showed high enthusiasm. The collected waste was also well and correctly classified.

Check Also

Mengenal Baju Adat Papua, Simbol Keindahan dan Kearifan Lokal

Indonesia, dengan ribuan pulau dan ratusan suku bangsa, memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Salah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *