Saat ini, dunia menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dan berkelanjutan. Berbagai wilayah mengalami konflik yang beragam, baik dalam ranah politik maupun ekonomi. Di tengah ketidakstabilan ini, ASEAN tampil sebagai kekuatan yang konsisten dalam menjaga perdamaian di tingkat global.
Stabilitas Kawasan Asia Tenggara
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengungkapkan bahwa Asia Tenggara relatif lebih stabil dibandingkan dengan kawasan-kawasan lain di dunia. ASEAN telah menunjukkan kemampuan yang signifikan dalam mempertahankan perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan ini.

Pertumbuhan ekonomi ASEAN saat ini tercatat stabil pada angka 4,5 persen, melebihi rata-rata pertumbuhan global. Dana Moneter Internasional juga memprediksi bahwa kawasan ini akan mengalami peningkatan yang lebih signifikan di masa depan. ASEAN berperan sebagai pusat perdagangan dan inovasi teknologi di dunia. Dalam hal ini, Indonesia berkolaborasi dengan negara-negara anggota ASEAN untuk terus mempertahankan budaya damai di kawasan.
Mewujudkan Perdamaian Bersama
Retno Marsudi, sebagai Menteri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia, mengajak seluruh anggota ASEAN untuk bersinergi dalam menjaga perdamaian. Ia berpendapat bahwa prinsip damai adalah inti dari identitas ASEAN. Selain itu, Indonesia menempati posisi terdepan dalam diplomasi di Asia Tenggara, dengan skor 60,4 dari 100 menurut Lowy Institute.
Sebagai penggerak utama di bidang diplomasi, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk mengajak negara-negara sejalur dalam mendukung perdamaian global. ASEAN, sebagai organisasi yang telah mencapai tujuan pendiriannya, bersama Indonesia, berkomitmen untuk memperjuangkan hak asasi manusia dan menghentikan pelanggaran hak di berbagai belahan dunia.
Solidaritas terhadap Pelanggaran HAM
Indonesia dan ASEAN telah menunjukkan perhatian terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Palestina, di mana tindakan Israel menjadi sorotan utama. ASEAN berkomitmen untuk terus mengedepankan solidaritas dalam menghentikan genosida di wilayah tersebut, sekaligus mendorong proses perdamaian di Ukraina.
Demi mencapai perdamaian yang berkelanjutan, ASEAN perlu menghadapi tantangan di masa mendatang. Indonesia dan ASEAN telah menyiapkan Rencana Strategis yang berorientasi pada tindakan nyata. Rencana ini akan fokus pada penguatan arsitektur kawasan sebagai pusat pertumbuhan, termasuk kesehatan, ketahanan pangan dan energi, stabilitas finansial, serta transformasi digital.
Jika semua pihak dapat bersatu dan berkolaborasi, ASEAN berpotensi menjadi pusat perdamaian yang dihormati di dunia. Indonesia juga mendorong semua negara anggota untuk berkontribusi dalam menciptakan inklusivitas dan kerja sama yang erat. Dengan kolaborasi yang kuat, persahabatan dan perdamaian di antara semua anggota ASEAN dapat terjalin dengan baik.
English Version
ASEAN and Indonesia: Commitment to Peace Amid Global Uncertainty
Currently, the world is facing a variety of complex and ongoing challenges. Different regions are experiencing diverse conflicts, both in the political and economic realms. Amid this instability, ASEAN has emerged as a consistent force in maintaining peace at the global level.
Stability in Southeast Asia
Indonesian Foreign Minister Retno Marsudi has stated that Southeast Asia is relatively more stable compared to other regions in the world. ASEAN has demonstrated significant capability in upholding peace, stability, and prosperity in this area.
ASEAN’s economic growth is currently stable at a rate of 4.5 percent, surpassing the global average. The International Monetary Fund also predicts that the region will see even more significant growth in the future. ASEAN plays a role as a center for trade and technological innovation in the world. In this regard, Indonesia collaborates with ASEAN member countries to continue fostering a peaceful culture in the region.
Realizing Collective Peace
Retno Marsudi, as Indonesia’s first female Foreign Minister, calls on all ASEAN members to synergize in maintaining peace. She believes that the principle of peace is at the core of ASEAN’s identity. Additionally, Indonesia holds a leading position in diplomacy in Southeast Asia, with a score of 60.4 out of 100 according to the Lowy Institute.
As a key player in diplomacy, Indonesia has the responsibility to encourage like-minded countries to support global peace. ASEAN, as an organization that has achieved its founding goals, along with Indonesia, is committed to advocating for human rights and ending rights violations across the globe.
Solidarity Against Human Rights Violations
Indonesia and ASEAN have shown concern for human rights violations in Palestine, where Israeli actions have been a focal point. ASEAN is committed to continuing to promote solidarity in stopping genocide in the region while also encouraging the peace process in Ukraine.
To achieve sustainable peace, ASEAN must confront future challenges. Indonesia and ASEAN have prepared a Strategic Plan oriented towards concrete actions. This plan will focus on strengthening the regional architecture as a growth center, including health, food and energy resilience, financial stability, and digital transformation.
If all parties can unite and collaborate, ASEAN has the potential to become a respected center for peace in the world. Indonesia also encourages all member countries to contribute to creating inclusivity and close cooperation. With strong collaboration, friendship and peace among all ASEAN members can flourish.